STIE Perbanas ingin fokus pada ilmu perbankan dan keuangan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas akan memfokuskan basis pendidikannya pada ilmu perbankan dan keuangan. Langkah ini diambil untuk menanggapi geliat perbankan yang dinamis dan keputusan Dirjen Dikti Depdiknas tentang penggunaan kurikulum berbasis kompetensi.

“Sektor perbankan saat ini menghadapi dinamika yang sangat cepat, berbagai fenomena muncul seperti munculnya bank syariah yang mempermasalahkan soal halal dan haram, risk management, asset management, saham dan obligasi. Karena itu sektor perbankan butuh orang-orang yang dinamis. Untuk itu kami mau fokus pada sektor perbankan dan keuangan,” papar Ketua STIE Perbanas Tony Bambang Trihartanto.

Sebelumnya, jika dilihat secara keseluruhan, basis pendidikan Perbanas boleh dikatakan tak beda dengan perguruan tinggi atau sekolah tinggi ekonomi lainnya. Hal itu terlihat dari mata ajaran yang diberikan kepada mahasiswa, seperti ekonomi mikro, manajemen strategi, manajemen pemasaran atau statistika.

Paling yang membedakan, kata Tony, adalah kasus-kasus yang diberikan pada mahasiswa kebanyakan yang berkaitan dengan perbankan.

Perbanas, menurut dia, menghendaki lulusan Perbanas bisa siap bekerja ketika diserap oleh industri perbankan atau perusahaan lainnya, karena menguasai ilmu perbankan dan keuangan.

Untuk itu di masa mendatang diharapkan mata ajaran yang menggali permasalahan seputar perbankan dan keuangan, ujarnya, diharapkan memiliki bobot 60%-70%, sedangkan sisanya mata ajaran lainnya.

“Karena itu kami untuk periode 2004-2008 tengah memperkuat institusi. Dosen mesti berpikir tentang perbankan dan keuangan, manajemen sekolah juga mengembangkan aktivitas yang berkaitan dengan perbankan dan keuangan, begitu juga mahasiswa diharapkan jika membuat kegiatan juga yang berkaitan dengan perbankan dan keuangan.”

Untuk memperkuat institusi tersebut, kata Tony, dibentuk board of development yang anggotanya adalah para bankir, pebisnis, akademisi. “Nanti merekalah yang akan merumuskan mata kuliah Perbanas arahnya mau ke mana. Tentunya disertai dengan survai mata kuliah dari berbagai tempat.”

Tambah jurusan
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) membawahi dua sekolah tinggi, yaitu STIE Perbanas dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer (STIMIK).

Dua sekolah tinggi tesebut penekanannya berbeda. Jika di STIE perbanas, kata Tony, mencakup hal-hal yang sifatnya keuangan dan manajemen dan di masa mendatang menjadi berbasis perbankan dan keuangan. Sedangkan STIMIK yang berkaitan dengan sistem manajemen informasi.

Penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan STIE untuk program S1 adalah untuk S1 Manajemen, S1 Akutansi, dan S1 Lanjutan yang kebanyakan diambil oleh mereka yang telah bekerja, umumnya di dunia perbankan, dan belum menjadi sarjana. Sedangkan program D3 tersedia jurusan Manajemen dan Akuntansi.

Berkaitan dengan tekad STIE Perbanas yang akan fokus di sektor perbankan dan keuangan, jika sebelumnya diselenggarakan program meraih gelar magister manajemen dengan jurusan manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen SDM, maka di masa yang akan datang ada jurusan banking, finance services and corporate finance serta jurusan law in banking and finance.

Saat ini STIE Perbanas mempunyai 6.000-7.000 mahasiswa. Setiap tahun lulusannya sebanyak 1.200 mahasiswa. Jumlah pengajar tetap di STIE Perbanas sebanyak 86 orang, sedangkan dosen tak tetap yang umumnya merupakan profesional dari berbagai bank sebanyak 190 orang.

“Permintaan tenaga kerja di bank setiap saat terus berkembang. Peningkatan permintaan terlihat sejak 2002, dan kami ingin bisa memenuhi permintaan tersebut sesuai dengan kriteria kemampuan yang diinginkan.”

diambil dari Bisnis Indonesia Online.