Dosen Perbanas Institute Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Lapas Kelas IIA Salemba Jakarta
Berita 9 Oktober 2024 Ananda Febriana Syafitri Read Time 2 minutes

Dosen Perbanas menggelar pengabdian kepada masyarakat di Lapas Kelas IIA Salemba dengan tema “Transformasi pelayanan pegawai lapas menuju pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja yang berkelanjutan.”
Lembaga pemasyarakatan merupakan sistem pemasyarakatan suatu negara yang mencerminkan bagaimana suatu masyarakat memandang dan memperlakukan tindak kriminal dan pelaku kejahatan. Lapas merupakan salah satu institusi yang menjadi pusat dari sistem tersebut.
Untuk memahami kondisi lapas secara komprehensif, diperlukan analisis yang menyeluruh terhadap potensi wilayah, dinamika masyarakat, dan permasalahan yang ada. Faktor potensi wilayah memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi lapas. Lokasi geografis, infrastruktur, dan kondisi lingkungan sekitar dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional dan keberlangsungan lapas.
Lokasi Geografis: Pemilihan lokasi lapas harus memperhitungkan aksesibilitas, keamanan, dan ketersediaan sarana pendukung. Lokasi yang strategis akan mempermudah proses pengawasan, transportasi narapidana, dan interaksi dengan masyarakat.
Infrastruktur: Ketersediaan bangunan, fasilitas kesehatan, air bersih, dan listrik merupakan hal penting dalam mendukung keberlangsungan operasional lapas. Infrastruktur yang baik akan memastikan kondisi narapidana dan petugas penjaga tetap terjaga.
Kondisi Lingkungan: Lingkungan sekitar lapas dapat mempengaruhi psikologis narapidana dan petugas. Lingkungan yang aman, bersih, dan teratur dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk rehabilitasi dan reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat.
Masyarakat sekitar lapas juga memiliki peran yang signifikan dalam menentukan kondisi dan keberhasilan sistem pemasyarakatan. Interaksi antara lapas dan masyarakat dapat memengaruhi pemulihan narapidana serta penerimaan mereka kembali ke dalam masyarakat.

Dengan permasalahan yang krusial di dalam lapas kelas IIA tersebut maka dosen Perbanas Institute yang beranggotakan 5 orang yang diketuai oleh: Drs. Ign. Septo Pramesworo, M.Ed. TESOL, M.M, dengan anggota Prof. Tiolina Evi N. Pardede, S.E., M.M, Ak, CA., Dr. Ir. Markonah, ASAI, M.M., Hikmah A.R., S.E., M.M. dan Dr. S. Murti Sri Sadana, S.S., M.Si. ingin membantu memecahkan permasalahan yang ada dengan mengadakan pelatihan dengan tema Transformasi Pelayanan Pegawai Lapas menuju Pengembangan Profesionalisme dan Kepuasan Kerja Yang Berkelanjutan, dan sesi kali ini menyampaikan sub tema: Layanan Prima Menggunakan Design Thinking. Demikian ujar ketua tim dosen Perbanas Institute.