STIE Perbanas Juara LIBAMA 2004

Jakarta, Kompas – Lengah di tiga menit terakhir nyaris membuat tim bola basket putri STIE Perbanas kehilangan gelar juara. Beruntung di lima menit perpanjangan waktu, lawannya, yakni tim Universitas Surabaya, gagal mempertahankan momentum dan malah tujuh kali luput saat lemparan bebas. Perbanas menang 55-48 (23-18) sekaligus mempertahankan gelar juara Libama Utama 2004. 

Pertandingan final di Britama Arena Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (12/12), mulanya berlangsung lamban dan monoton. Baru di pertengahan kuarter terakhir kedua tim bermain taktis dan enak ditonton. Perolehan angka di penghujung terakhir sangat cepat dan berkejaran.

Perbanas unggul 37-32, tetapi Universitas Surabaya (Ubaya) yang ditangani Pelatih Wellyanto Pribadi itu malah menemukan irama permainan mereka. Saat pemain Perbanas menyadari kelengahan mereka, yaitu melonggarkan tekanan atas lawannya, skor ketat terjadi. Perbanas unggul 41-39, tetapi Ubaya menyamakan dan berbalik unggul 43-41. Skor sama terjadi lagi 43-43.

Saat pertandingan tinggal 19,9 detik, Perbanas unggul 48-47. Namun, center Ubaya, Irma Wari Setiati, berhasil mengeksekusi lemparan bebas sehingga skor imbang 48-48 dan terjadi perpanjangan waktu.

Sayang, di pertambahan waktu Ubaya tidak mampu memanfaatkan peluang untuk menang. Padahal, Irma mendapat tujuh kali lemparan bebas dan seluruhnya luput. Justru Perbanas mampu berjuang keras dan keluar dari tekanan guna menambah tujuh angka, sekaligus memastikan gelar juara berikut hadiah uang pembinaan Rp 5 juta. “Saya grogi, sulit konsentrasi saat melakukan lemparan bebas,” kata Irma yang mengemas sembilan poin dan 13 rebounds.

Wellyanto menilai, kegagalan itu wajar mengingat rotasi pemain kurang bagus karena beberapa pemain cedera. Tahun lalu Ubaya juga kalah dari Perbanas di final. “Kondisi pemain tidak prima, sudah bagus bisa ke final,” katanya.

Asisten Pelatih Perbanas Jacky I Hatta mengakui, pemainnya sempat lengah ketika sedang memimpin sehingga terjadi perpanjangan waktu. “Nyaris saja kami kalah. Kami beruntung karena Ubaya main jelek, terutama lemparan bebasnya di pertambahan waktu,” ujar Hatta gembira.

Penyumbang angka terbanyak Perbanas adalah Azschesszchimelue H dengan 14 poin dan 11 rebounds. Diikuti GAP Shyntia P dengan 10 poin serta Sari M Mayangsari dan Nining Setianingsih yang masing-masing meraih 11 poin.

Peringkat ketiga putra dan putri diraih tim Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tim putra menekuk Universitas Padjajaran Bandung 59-51 (29-33), dan tim putri membungkam STEI Indonesia 48-31 (22-14). (TIA)

Berita : Kompas<13 Desember 2004>